JIKA DI KIRIM MELALUI WESTERN UNION KE 3

Awalnya saya pernah menduga bahwa KEKUATAN YANG MENGAJAK ATAU MENAWARKAN KEPADA SAYA UNTUK MENGADAKAN KUDETA KEPADA SOEHARTO, itu di gulung oleh kekuatan SOEHARTO.
Tapi mengingat, sesudah SOEHARTO lengser dan wafat serangan itu masih ada dan lebih ganas lagi, maka dugaan kekuatan SOEHARTO menggulung saya, untuk saya pribadi masih jadi tanda tanya, karena saya pernah ke rumah SOEHARTO yang ada di Jalan cendana, TAPI TIDAK ADA BAHAYA APAPUN, DAN BAHKAN TIDAK ADA KESULITAN APA-APA, Dan saya rasa jika waktu itu saya masuk dan makan atau minum apa saja yang ada di rumah SOEHARTO itu,TIDAK ADA APA_APA alias AMAN_AMAN SAJA.
Dan seingat saya, saya pernah bertemu dengan orang yang wajahnya mirip SOEHARTO di beberapa tempat, dan tidak ada teguran atau ancaman apa saja, yang ada hubungan nya dengan rencana KUDETA YANG GAGAL LEBIH DARI SATU RENCANA DAN BAHKAN GERAKAN.
Dan justru ancaman penangkapan kepada saya SERING TERJADI KETIKA SOEHARTO SUDAH WAFAT DAN UNTUK URUSAN YANG TIDAK JELAS MENGANDUNG BUKTI MELANGGAR HUKUM INDONESIA, SEPERTI AKAN MENGAMBIL ATAU AKAN MENERIMA KIRIMAN AMAL.
Dan serangan kepada saya di bidang apa saja masih terus berlanjut sampai SOEHARTO lengser dan wafat serta sampai kini di masa priode pemerintahan ke dua SUSILO BAMBANG YUDHOYONO yang biasa di singkat jadi SBY.
LEBIH GANAS LAGI.
DAN KLIMAXNYA ADALAH SERANGAN YANG DI KERJAKAN OLEH SI JUNED TUKANG PIJAT DARI NERAKA ITU YANG MEMBUAT TUBUH SAYA SEDIKIT CACAT DAN PENUH BEKAS LUKA, DAN TAK ADA ORANG YANG MAU DEKAT APALAGI BERSENTUHAN DENGAN SAYA.
Bukti-bukti untuk perbandingan bahwa serangan teror LEBIH GANAS LAGI kepada saya sesudah lengsernya dan wafatnya SOEHARTO adalah:
KETIKA SOEHARTO MASIH HIDUP DAN BERKUASA JADI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA:
1. Usaha warung saya ramai dan maju serta bisa memberikan upah kepada beberapa tetangga yang merenovasi rumah saya dengan dana untuk membeli bahan bangunan juga membayar upah pekerja renovasi dan pencuci pakaian saya, semuanya dari hasil usaha warung. Dan bahkan jika waktu itu ada yang mau jadi tukang ojek maka sudah di pastkan saya sudah jadi juragan ojek motor. walaupun ketika itu penduduk di wilayah itu masih sedikit, dan banyak pengangguran, anak-anak kecil yang masih sekolah. Dan
2. rekening saya di beberapa Bank Indonesia aman, bisa saya lihat dan ambil dananya kapan saja saya mau, tidak ada urusan tanda tangan harus sama, jelasnya cukup mengisi Formulir pengambilan uang yang ada di Bank itu, berikan ke petugas Bank lalu, uang pun saya terima. Dan
3. bahkan ketika SOEHARTO masih hidup dan berkuasa, ada petugas Bank yang berani menganjurkan kepada saya untuk mengambil uang milik SOEHARTO yang ada di Bank, dengan jaminan pasti sukses aman dan tidak ada urusan......jelasnya
4. untuk urusan apa saja di Bank saya selalu lancar dan aman bahkan mudah sehingga bisa saya nilai Bank di Indonesia waktu itu merupakan Surga yang lain di Dunia ini.
Hanya tawaran untuk mengambil uang dari rekening Bank milik SOEHARTO itu saya anggap sebagai:
1. angin nan lalu, dan
2. tawaran iseng, yang menurut seorang penyair:
"semua janji kosong belaka
kiranya hanya iseng semata....." Dan
3. saya pribadi menduga itu semua hanya suap dari SOEHARTO, supaya saya tahu diri dan TIDAK MENGUSIK KEKUASAAN SOEHARTO. atau
4. bahkan jebakan dari Iblis dan lasykar Iblis, sesudah mereka melihat ternyata tidak ada reaksi kejam dari SOEHARTO, ketika mungkin SOEHARTO mengetahui bahwa saya mau mengadakan kudeta atas kekuasaannya di Indonesia , tapi jika saya mau mengorek rekening Banknya maka ceritanya akan lain, dan saya akan di buru kemana saja, dan langsung oleh SOEHARTO.
apalagi ketika saya sering menemukan kenyataan bahwa ajakan kudeta kepada Soeharto acapkali selalu ada yang menyatakan batal atau bahkan gagal dan musnah.
( SORRY MASIH BELUM DI EDIT DAN BERSAMBUNG KE POSTING TERKAIT BERIKUTNYA: "JIKA DI KIRIM MELALUI WESTERN UNION 4" )